Air aki, juga dikenal sebagai air demineralisasi, digunakan dalam aki timbal-asam (lead-acid battery) untuk membentuk elektrolit cair di dalam sel aki. Elektrolit ini memungkinkan aliran arus listrik antara pelat positif (timbal dioksida) dan pelat negatif (timbal) dalam aki. Jenis air yang digunakan dalam aki sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur pakai aki.
Ada beberapa jenis air yang umum digunakan dalam aki:
-
Air Murni (Distilled Water): Air murni atau air suling adalah jenis air yang telah dimurnikan dari mineral dan zat-zat terlarut lainnya melalui proses penyulingan. Ini adalah pilihan umum untuk digunakan dalam aki, karena tidak mengandung mineral yang dapat mengganggu elektrolit aki.
-
Air Demineralisasi (Demineralized Water): Air ini telah melewati proses demineralisasi, di mana mineral dan ion-ion terlarut telah dihapus. Ini membuatnya cocok untuk digunakan dalam aki timbal-asam, karena menghindari pengendapan mineral pada pelat aki.
-
Air Suci (Deionized Water): Air ini telah melewati proses deionisasi, yang menghilangkan ion-ion positif dan negatif dari air. Ini membantu menghindari pembentukan mineral dan endapan pada pelat aki.
-
Air Baterai (Battery Water): Air ini dirancang khusus untuk digunakan dalam aki dan memiliki tingkat mineral yang rendah. Ini umumnya tersedia di toko-toko perlengkapan otomotif dan digunakan untuk mengisi ulang aki.
Penting untuk menggunakan air yang sesuai untuk mengisi ulang aki. Penggunaan air biasa yang mengandung mineral atau zat-zat terlarut lainnya dapat mengakibatkan pembentukan endapan dan pengurangan kinerja aki. Selain itu, selalu penting untuk mengisi ulang aki hanya dengan jumlah air yang cukup untuk menutupi pelat dalam sel. Terlalu banyak air bisa menyebabkan pelarutan elektrolit dan kerusakan aki.